Mengacaukan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan yang kuat dan stabil adalah fondasi keberhasilan jangka panjang. Turnover yang tinggi dapat menghancurkan budaya tersebut dan menciptakan ketidakpastian di antara karyawan. Karyawan mungkin kehilangan keyakinan pada nilai-nilai perusahaan dan arah yang diambil oleh manajemen.
Tidak Ragu Memberikan Apresiasi dan Feedback
Memberikan apresiasi dan feedback yang konstruktif kepada karyawan merupakan langkah penting untuk menjaga motivasi dan kepuasan mereka. Sering kali, kurangnya pengakuan dan umpan balik yang jelas membuat karyawan merasa kurang dihargai.
Jadi, jangan ragu untuk memberikan pujian, penghargaan, dan masukan yang berguna agar memperkuat ikatan antara karyawan dan tempat kerjanya.
Kamu juga bisa menggunakan fitur EngageAny dari StaffAny sebagai cara untuk tracking pencapaian yang telah dilakukan oleh karyawanmu, seperti masuk kerja tepat waktu atau menyelesaikan pekerjaan dalam durasi tertentu. Karyawan pun merasa semangat karena mereka bisa melihat progres mereka dalam mencapai prestasinya.
Baca juga: 6 Cara Mengatasi Lingkungan Kerja Toxic
Apa Saja Jenis Turnover Karyawan?
Turnover karyawan dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan kesukarelaan seorang karyawan keluar, serta fungsi keluarnya karyawan bagi perusahaan. Berdasarkan kesukarelaan, turnover karyawan dapat dibagi menjadi dua, yaitu voluntary dan involuntary. Sementara itu, berdasarkan fungsinya, turnover karyawan juga dapat dibagi menjadi dua, yaitu functional dan dysfunctional.
Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis turnover karyawan.
Turnover yang voluntary terjadi ketika karyawan memutuskan untuk keluar dari perusahaan secara sukarela. Hal ini bisa terjadi karena berbagai macam alasan, seperti mencari peluang karier yang lebih baik, mencari tawaran gaji yang lebih tinggi, atau mencari lingkungan kerja yang lebih sehat. Perusahaan perlu memahami alasan-alasan di balik turnover yang terjadi karena sukarela ini untuk dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan yang baik dan mengurangi tingkat turnover.
Turnover yang involuntary terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan karyawan. Alasan untuk turnover involuntary bisa bermacam-macam seperti kinerja karyawan yang buruk, karyawan melanggar peraturan perusahaan, atau bahkan perusahaan sedang mengalami masalah keuangan.
Perusahaan perlu memastikan bahwa keputusan untuk mengakhiri hubungan kerja dilakukan dengan adil dan transparan, serta memastikan karyawan tetap merasa dihargai dan diakui kontribusinya selama bekerja di perusahaan.
Baca juga: 6 Cara Menghitung Turnover Karyawan dengan Tepat
Turnover yang functional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang buruk atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengganti karyawan lama yang kurang produktif dengan karyawan baru yang lebih baik.
Turnover yang dysfunctional terjadi ketika karyawan yang keluar adalah mereka yang memiliki kinerja yang baik dan berkontribusi positif pada perusahaan. Dalam hal ini, turnover dapat menjadi masalah bagi perusahaan karena dapat mengurangi produktivitas dan keuntungan perusahaan. Perusahaan perlu melakukan upaya untuk mempertahankan karyawan yang baik dan memahami alasan di balik turnover dysfunctional jika hal tersebut sampai terjadi.
Pemerosotan Pengetahuan dan Keahlian
Karyawan yang pergi membawa dengan mereka pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama bekerja di perusahaan. Setiap kali karyawan berpengalaman meninggalkan, perusahaan kehilangan intelektual dan keahlian yang tak ternilai.
Bagaimana Cara Menekan Tingkat Turnover Karyawan?
Untuk mencapai kesuksesan perusahaan, salah satu cara yang perlu dilakukan adalah menekan tingkat turnover karyawan. Berikut ini adalah beberapa cara menekan tingkat turnover karyawan yang dapat dilakukan dengan mudah.
Bagaimana Cara Menghitung Turnover Karyawan?
Untuk menghitung turnover karyawan, ada rumus tersendiri yang bisa digunakan. Jadi tidak hanya dari bayangan saja. Rumus menghitung turnover adalah
Labor turnover (LTO) = X 100
Di Perusahaan ABCD, di awal tahun 2020 memiliki jumlah karyawan sebanyak 250 orang. Lalu sepanjang tahun 2020 jumlah karyawan yang mengundurkan diri sebanyak 5 orang. Di sepanjang tahun 2020 pula, ada penambahan karyawan sehingga karyawan menjadi 300. Berapakah presentasi LTO Perusahaan LTO?
Labor turnover (LTO) = X 100
Jadi tingkat LTO di perusahaan ABCD adalah 1.8%.
Apa Akibat dari Turnover Yang Tinggi
Ada akibat yang ditimbulkan dari masalah turnover yang tinggi di perusahaan. Sesuai dengan penjelasan di atas hal ini berhubungan dengan finansial dan operasional perusahaan. Beberapa akibat dari turnover adalah
Ada tim yang kurang lengkap karena resign sehingga karyawan yang masih ada harus melakukan backup posisi. Dimana hal ini membuat kerja kurang maksimal dan beban kerja dari karyawan lain lebih berat. Tentu saja ini membuat ketimpangan dalam bekerja atau pekerjaan jadi tersendat.
Untuk itu untuk menghindari hal ini, turnover harus dikurangi dan membuat lingkungan kerja yang ramah.
Rugi finansial bisa dikarenakan perusahaan harus melakukan recruitment dari awal lagi, bisa jadi karena darurat dan membutuhkan karyawan baru lagi. Juga karena perusahaan harus memberikan uang pesangon kepada karyawan.
Jadi jika kondisi keuangan perusahaan sedang kosong, maka hal ini tentu saja akan menggangu aliran keuangan perusahaan.
Baca Artikel : Slip Gaji Karyawan, Apa Komponen yang Harus Dimuat?
Proses recruitmen karyawan tidak mudah, perlu melakukan tes wawancara, psikotes, sampai akhirnya melakukan training karyawan. Bukan proses yang sebentar, pun karyawan juga perlu untuk beradaptasi lagi.
Hal ini menjadi tugas besar untuk HRD dalam membina karyawan baru. Jadi akan lebih sulit dilakukan.
4. Kondisi Perusahaan yang Tidak Sehat
Turnover tinggi pasti ada yang kurang baik di dalam perusahaan, entah itu manajemen atau juga lingkungan kerja. Hal ini membuat tim atau karyawan yang masih stay harus bertahan pada kondisi yang kurang baik.
Untuk itu perusahaan perlu melakukan evaluasi dan perbaikan lingkungan kerja sehingga mereka bisa mempertahankan kayawannya.
Itulah akibat dari nilai turnover yang tinggi. Perusahaan mengalami kerugian dan juga proses kerja karyawan akan terganggu. Untuk itu perlulah perusahaan untuk memperbaiki kondisi perusahaan untuk membuat karyawan betah dan loyal.
Memberikan Pelatihan dan Pengembangan Karier
Memberikan pelatihan dan pengembangan karier kepada karyawan akan sangat membantu untuk menekan tingkat turnover karyawan. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan mereka serta jenjang karier yang jelas. Hal ini bisa membantu karyawan merasa dihargai dan diakui, serta meningkatkan kemampuan mereka untuk berkembang di perusahaan, yang pada akhirnya dapat membuat mereka bertahan di perusahaan. Untuk memahami metode pengembangan SDM dengan baik, kamu bisa membaca artikel berikut ini: 5 Strategi Pengembangan SDM yang Penting Dipahami
Ketidakpuasan Pelanggan
Pergantian karyawan dapat memengaruhi keberlanjutan hubungan pelanggan. Pelanggan cenderung membangun hubungan dengan karyawan perusahaan; oleh karena itu, ketika karyawan yang dikenal pergi, itu dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kerugian pelanggan.
Baca juga: 7 Cara Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Bisnis Restoran
Tawarkan Gaji dan Kompensasi yang Kompetitif
Tidak dapat dimungkiri bahwa kompensasi yang kompetitif merupakan faktor penting dalam mempertahankan karyawan. Pastikan bahwa kompensasi yang kamu berikan setara atau bahkan lebih baik dari standar industri yang kamu geluti.
Nah, dalam bisnis ritel atau FnB, tentunya kamu juga mempertimbangkan pemberian kompensasi berdasarkan jam kerja mereka.
Agar manajemen kompensasinya lebih efektif, kamu perlu menggunakan timesheet yang memberikan patokan yang jelas untuk menghitung jam kerja karyawan dan memberikan kompensasi yang sesuai dengan upaya kerja yang mereka hasilkan.
Kamu bisa menggunakan fitur timesheet harian kerja dari StaffAny untuk memantau jadwal kerja karyawanmu secara real-time. Fitur aplikasi ini dirancang dengan cerdas sehingga bisa menghindari berbagai fraud seperti mencegah karyawan untuk masuk kerja lebih awal dan absen keluar otomatis. Hubungi kami melalui WhatsApp untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai StaffAny!
Itulah cara mengatasi turnover karyawan yang bisa kamu terapkan dalam bisnismu. Selamat mencoba!
Turnover Karyawan yang Ideal – Taukah Anda bahwa tingkat turn over dalam perusahaan yang tinggi bisa memperlihatkan kondisi dan kualitas perusahaan lho. Tingkat turn over tinggi, akan menunjukkan ada masalah di perusahaan tersebut. Entah itu lingkungannya, kesejahteraan karyawannya atau masalah lainya sehingga menyebabkan banya karyawan yang resign dan perlu melakukan proses recruitment lagi.
Turn over karyawan ini menjadi masalah perusahaan bisa merugi banyak hal, dari segi finansial dan maupun kehilangan SDM terbaik untuk perusahaan.
Apasih sebenarnya turn over karyawan itu, dan berapa turnover karyawan yang ideal di perusahaan ini? Mari kita ulas bersama