Parameter Algoritma Instagram
Algoritma Instagram menggunakan beberapa parameter untuk menentukan konten apa yang muncul di feed, Stories, Explore, dan Reels. Berikut adalah parameter-parameter utama yang digunakan:
Memahami Algoritma YouTube
YouTube terdiri dari beberapa bagian, seperti Beranda (Home), Pencarian (Search), Video yang Disarankan (Suggested Video), Trending, dan Shorts. Setiap bagian memiliki algoritma yang berbeda, tergantung pada aktivitas pengguna saat berada di bagian tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Paul Covington, Jay Adams, dan Emre Sargin mengungkapkan beberapa faktor yang dapat memberikan sinyal kepada algoritma YouTube untuk memberikan rekomendasi video. Beberapa faktor tersebut meliputi:
Berikut adalah cara kerja algoritma YouTube secara lebih spesifik di masing-masing bagian:
Beranda atau Home adalah halaman pertama yang Anda lihat saat membuka YouTube. Bagian ini biasanya menampilkan video berdasarkan performanya serta preferensi pengguna.
Jika Anda adalah pengguna baru atau jarang menggunakan YouTube, biasanya Beranda cenderung menampilkan video-video yang populer atau sedang tren. Semakin aktif Anda di YouTube, semakin sering Anda akan menerima rekomendasi video yang sesuai dengan preferensi Anda.
Untuk mencari video yang ingin Anda tonton di YouTube, Anda dapat menggunakan fitur Pencarian (Search). Yang unik, bagian ini tidak hanya dipengaruhi oleh kata kunci yang digunakan saat mencari video. Algoritma Pencarian juga mempertimbangkan 2 sinyal lainnya, yaitu:
Itulah sebabnya hasil pencarian dapat sangat berbeda bagi setiap pengguna, meskipun mereka menggunakan kata kunci yang sama.
Ketika Anda menonton video di YouTube, Anda juga akan diberikan rekomendasi video lain untuk ditonton. Inilah yang disebut Suggested Video. Biasanya, video yang ditampilkan masih relevan dengan video yang sedang Anda tonton, baik dari segi topik, konten, atau kanal.
Beberapa faktor penentu dalam algoritma di bagian Suggested Video meliputi:
Trending adalah bagian di YouTube yang menampilkan video yang saat ini sedang populer. Biasanya, algoritma di bagian ini dipengaruhi oleh lokasi pengguna. Oleh karena itu, rekomendasi Trending bagi pengguna di setiap negara bisa sangat berbeda.
Trending bersifat organik, artinya Anda tidak dapat membayar YouTube agar menampilkan video Anda di bagian tersebut. Cara paling efektif untuk muncul di Trending YouTube adalah dengan membuat video yang relevan, menarik, dan mudah dibagikan oleh penonton dari berbagai latar belakang dan kalangan.
Shorts memiliki format yang mirip dengan TikTok dan Instagram Reels. Sesuai dengan namanya, Shorts menampilkan video vertikal dengan durasi maksimal 60 detik.
Algoritma YouTube Shorts umumnya ditentukan oleh beberapa aspek berikut:
Untuk sukses di YouTube, penting untuk memahami bagaimana algoritma YouTube bekerja. Algoritma ini sangat fokus pada kepuasan penonton, sehingga Anda perlu membuat video yang bermanfaat dan menarik bagi mereka.
YouTube memiliki banyak bagian yang berbeda yang bisa Anda manfaatkan, seperti Beranda, Pencarian, Video yang Disarankan, Trending, dan Shorts. Setiap bagian memiliki algoritma yang berbeda, dan faktor seperti relevansi, kinerja, riwayat pengguna, dan waktu tontonan sangat mempengaruhi rekomendasi video Anda. Jadi pastikan konten Anda relevan dan mendapat interaksi positif dari penonton.
Dengan memahami algoritma YouTube, Anda bisa lebih sukses di platform ini dan menciptakan konten yang disukai oleh penonton.
Kirim masukan terkait...
Pusat Bantuan Penelusuran
Instagram terus berkembang dengan berbagai perubahan algoritma yang mempengaruhi cara konten ditampilkan kepada pengguna. Memahami cara kerja algoritma Instagram menjadi kunci untuk memaksimalkan eksposur dan engagement. Kita akan mengulas 10 cara kerja algoritma Instagram terbaru dan memberikan tips untuk memanfaatkan waktu posting agar konten Anda bisa viral.
Cara Kerja Algoritma Instagram
Algoritma Instagram bekerja dengan menganalisis berbagai parameter di atas untuk menyajikan konten yang paling relevan dan menarik bagi setiap pengguna. Berikut adalah cara kerja algoritma di beberapa fitur utama Instagram:
Feed Instagram adalah tempat utama di mana konten dari akun yang diikuti muncul. Algoritma mempertimbangkan faktor-faktor seperti waktu posting, interaksi sebelumnya, dan relevansi konten. Konten yang mendapatkan banyak like dan komentar dalam waktu singkat setelah diposting cenderung muncul lebih tinggi di feed pengikut.
Stories memiliki algoritma yang sedikit berbeda, fokus pada interaksi dan hubungan. Stories dari akun yang sering dilihat atau diberi interaksi (seperti pesan atau reaksi) akan muncul lebih dulu. Ini mendorong pengguna untuk tetap terhubung dengan akun-akun yang mereka anggap penting.
Halaman Explore dirancang untuk memperkenalkan pengguna pada konten baru yang mungkin menarik bagi mereka. Algoritma di sini sangat bergantung pada minat dan interaksi sebelumnya. Konten yang viral dan mendapatkan banyak engagement dalam kategori tertentu lebih mungkin muncul di halaman Explore.
Reels adalah fitur video pendek yang sangat mirip dengan TikTok. Algoritma Reels menilai engagement, kualitas video, penggunaan musik, dan tren saat ini. Video yang kreatif, menarik, dan sesuai dengan tren musik cenderung mendapatkan lebih banyak eksposur.
Membangun Hubungan dengan Audiens
Interaksi dengan audiens sangat penting. Balas komentar dan pesan dengan cepat, dan gunakan fitur interaktif seperti polling atau Q&A di Stories untuk meningkatkan engagement.
Apa itu Algoritma YouTube?
Algoritma YouTube adalah serangkaian aturan dan kumpulan data yang membantu menentukan video apa yang disukai oleh pengguna. Seperti algoritma di sebagian besar media sosial, algoritma YouTube memberikan rekomendasi video berdasarkan relevansi dan kepuasan penonton.
Algoritma YouTube tidak hanya memperhitungkan jumlah tampilan (view), tetapi juga berbagai bentuk interaksi lain yang Anda lakukan, seperti menyukai, meninggalkan komentar, atau membagikan video. Yang menarik, berbeda dari platform media sosial lainnya, YouTube memiliki fitur “dislike” yang juga dipertimbangkan oleh algoritma saat memberikan rekomendasi konten.
Saat ini dimana komputer sudah canggih terkadang pengguna tidak terlalu memperhatikan seberapa kompleks sebuah algoritma. Tinggal jalankan, jika proses terasa lama dan berat, maka algoritma yang diterapkan dalam sebuah bahasa pemrograman berarti “boros” perhitungan. Sedikit memanipulasi dan kemudian dijalankan ulang maka diketahui apakah modifikasi menghasilkan eksekusi yang lebih baik atau tidak. Hal ini tidak dapat dijumpai ketika jaman dahulu dimana komputer belum secanggih saat ini yang bahkan sebuah kalkulator pun belum diciptakan. Dalam mata kuliah algoritma selalu dibahas bagaimana menghitung biaya sebuah algoritma yang diistilahkan dengan time complexity, atau terkadang disebuh kompleksitas saja.
Kalang (Loop) dan Rekursif (Recursive)
Ada dua jenis proses terkenal yang ditemukan oleh pakar-pakar algoritma. Yang pertama adalah kalang dalam sebuah iterasi. Jenis proses ini merupakan jenis yang paling banyak diketahui atau dinalar oleh mahasiswa yang belajar algoritma karena alurnya yang mudah dicerna. Tinggal mensimulasikan tiap iterasi, diketahui hasilnya. Biasanya untuk kasus yang rumit dalam skripsi/tugas akhir, mahasiswa hanya diminta menjalankan satu atau dua iterasi saja sekedar membuktikan bahwa yang bersangkutan memahami proses kerja algoritmanya dan selanjutnya tinggal eksekusi pada komputer yang meneruskan.
Sebagai ilustrasi, misalnya kita memiliki sekumpulan data sebanyak tiga buah, a={1,3,5}. Di sini n menyatakan jumlah data, yaitu tiga buah. Algoritma sederhana penjumlahan seluruh data dengan kalang ditunjukan oleh gambar berikut:
Kolom paling kiri menunjukan algoritma penjumlahan (Sum) data “a” sebanyak “n”. Jadi jika dijalankan akan terjadi perhitungan 0+(1+3+5)=8. Angka 1 di kolom berikutnya merepresentasikan “sekali eksekusi”. Di sini tidak dalam bentuk berapa detik atau milidetik karena tergantung prosesor yang dimiliki sehingga hanya dinyatakan dengan satuan eksekusi/step. Dimulai dari inisialisasi “s” yang dihitung satu step, kalang “for” sebanyak n+1 dengan “+1” perlu ditambahkan mengingat n=0 pun tetap dihitung satu step. Operasi di dalam kalang (akumulasi s) dihitung sebanyak “n” data. Akhir sebuah fungsi, yaitu “return” dihitung sekali. Jadi total 2n+3 langkah. Untuk contoh kasus kita adalah 2(3)+3 atau sebesar 9 langkah. Nah, untuk yang rekursif agak ribet sedikit.
Rekursif adalah fungsi yang memanggil diri sendiri. Untuk contoh penjumlahan data, rekursif di kolom kiri menyatakan fungsi RSum yang menambahkan sebuah data ke-n dengan data sebelumnya (n-1) dan berhenti ketika n nol atau negatif. Untuk data a={1,3,5} di atas operasi yang dilakukan algoritma rekursif adalah (((0)+1)+3 )+5)=8. Di sini perlu variabel x yang berisi kompleksitas (n-1). Tanpak jika n=0 (tidak ada data) jika dieksekusi tetap dibutuhkan 2 step (if dan return). Untuk contoh kita maka kompleksitasnya berarti 2+(2+(2+(2))) atau sebesar 8 langkah dimana kurung menyatakan proses rekursifnya. Atau secara sederhana berarti (n+1)*2. Pastikan dengan n lain yang lebih besar, misalnya 100 untuk memastikan mana yang lebih sedikit langkahnya. Untuk kalang: 2(100)+3=203 dan rekursif: (100+1)*2=202. Contoh lain yang lebih rumit misalnya untuk penjumlahan matriks berikut ini:
Untuk matriks a dan b berukuran misal m=2 baris dan n=3 kolom memiliki kompleksitas 2(2)(3)+2(2)+1 atau sebesar 17 langkah.
Singkatnya, untuk kondisi if, total step adalah 1 baik ada atau tidak ada data. Return stepnya 1 jika tidak kosong. Kalang for (atau while) membutuhkan n+1 step dengan +1 perlu ditambahkan karena data kosong pun tetap dihitung 1 step. Contoh di atas diambil dari buku karya Ellis Horowitz (Computer Algorithms). Sekian, semoga bermanfaat.
Algoritma Mencari Angka 9 Dari 89
%PDF-1.4 %âãÏÓ 1471 0 obj<> endobj xref 1471 33 0000000016 00000 n 0000001555 00000 n 0000000978 00000 n 0000001850 00000 n 0000001992 00000 n 0000002404 00000 n 0000002854 00000 n 0000003189 00000 n 0000003480 00000 n 0000003851 00000 n 0000004344 00000 n 0000004762 00000 n 0000004800 00000 n 0000005041 00000 n 0000005288 00000 n 0000005545 00000 n 0000005623 00000 n 0000007858 00000 n 0000009918 00000 n 0000010324 00000 n 0000010588 00000 n 0000012636 00000 n 0000014934 00000 n 0000017059 00000 n 0000018984 00000 n 0000019030 00000 n 0000020965 00000 n 0000023412 00000 n 0000026083 00000 n 0000038929 00000 n 0000039186 00000 n 0000039415 00000 n 0000001347 00000 n trailer <<031404e8d3f5364baaa03da14fe11acc>]>> startxref 0 %%EOF 1473 0 obj<>stream xÚb```b``=ÉÀÊÀ }„�Ÿø�bl,78Þo˜÷Ž‰i±C[©k’*‡OnE‡oÄ-ªT�Ññ 3@>áDúÂçžVÎÒL˜dÄ%ó…!ôO[•\‰Ò“ž/ìZm*¬Þ»d1„BLbRË SJJÆÆÆf`AFAAA!·¸]l @Â-á àe`œµH˱XD èì¬7xM�_ì𸱆��Y‡ƒw+“ªógÆÆ#ònš ^?`bÞÒ™)2é„Û îâ ê K¢0^á*aàiÐ\�ÂpˆQ•‹�qÜ£šL1 7 ËÁˆ¥˜8-ÀáĬQ` ¤JÄ endstream endobj 1503 0 obj<>/W[1 1 1]/Type/XRef/Index[46 1425]>>stream xÚìÑ1 0ð40Ê}\G£‡°ÚM“Ñ•æyÀC
YouTube adalah platform populer untuk berbagi video dan juga berfungsi sebagai media sosial. Menurut data dari Oberlo, lebih dari 2,5 miliar orang menggunakan YouTube setiap bulan, menonton lebih dari 1 miliar jam video setiap hari. Pengguna dari seluruh dunia mengunggah sekitar 500 jam video setiap menit ke YouTube.
Seperti halnya media sosial lainnya, YouTube memiliki algoritma yang memengaruhi seberapa populer video Anda. Oleh karena itu, jika Anda ingin memanfaatkan YouTube untuk pemasaran bisnis atau membuat konten video, sangat penting untuk memahami bagaimana algoritma YouTube ini bekerja.
Usage (Penggunaan)
Durasi penggunaan Instagram oleh pengguna menjadi parameter penting. Pengguna yang menghabiskan lebih banyak waktu di Instagram cenderung melihat lebih banyak konten, termasuk konten yang lebih lama, dibandingkan dengan pengguna yang hanya membuka aplikasi sesekali.
Membuat Konten yang Berkualitas
Kualitas konten sangat penting. Gunakan gambar dan video berkualitas tinggi, dan tulis caption yang menarik dan informatif. Konten yang berkualitas lebih cenderung mendapatkan like, komentar, dan share.
Posting di Waktu yang Tepat
Mengetahui waktu terbaik untuk posting sangat penting. Prime time bervariasi tergantung pada audiens Anda, tetapi secara umum, waktu terbaik adalah saat pagi dan malam hari ketika pengguna cenderung lebih aktif. Gunakan data insight dari akun Anda untuk menentukan waktu terbaik.
Melanggar Community Guidelines
Konten yang melanggar pedoman komunitas Instagram dapat mengakibatkan penalti atau bahkan penghapusan akun. Pastikan konten Anda sesuai dengan aturan yang ditetapkan.